BerdayaNews.com, Sumatera — Kunjungan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka bersama Deputi Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, ke lokasi bencana hidrometeorologi di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatra Utara, menjadi momentum penting dalam memastikan pemenuhan kebutuhan dasar para penyintas.
Berikut foto situasi bencana yang menggambarkan kondisi umum di lokasi banjir bandang dan longsor di wilayah Tapanuli Selatan:



Kerusakan Masif di Garoga: Rumah Tertimbun, Jalan Menjadi Sungai Baru
Di Desa Garoga, Kecamatan Batang Toru, Wapres menyaksikan sendiri bagaimana banjir bandang merusak permukiman. Material lumpur dan batang pohon berserakan, sementara jalan lintas Padang Sidempuan–Sibolga terputus total dan berubah menjadi aliran sungai baru. Jalur darurat dibuat dari batang-batang kayu besar agar warga masih dapat menyeberang.
Seorang warga bernama Ibu Sari, 42 tahun, menyampaikan kondisi yang dialaminya:
“Air datang tiba-tiba, tinggi sekali. Rumah kami hanyut separuh. Untung anak-anak selamat. Sekarang kami bertahan di posko.”
Wapres Gibran Temui Penyintas di Posko Batu Hula
Di posko pengungsian Desa Batu Hula, ratusan warga menyambut kehadiran Wapres Gibran yang menyampaikan duka cita dan memastikan komitmen pemerintah dalam penanganan darurat hingga pemulihan.
“Pemerintah hadir untuk bapak-ibu. Kebutuhan dasar akan terus kita pastikan sampai kondisi pulih kembali,” ujar Wapres di hadapan warga.
Untuk gambar suasana posko dan aktivitas penyintas, berikut gambar visual:


BNPB Kerahkan Helikopter dan Pasukan TNI
BNPB menggerakkan lima helikopter, kendaraan darat, alat berat, serta prajurit TNI untuk mempercepat distribusi logistik dan pemulihan akses. Bantuan dibawa melalui udara, jalur darat, bahkan berjalan kaki ke titik-titik terpencil.
Deputi Budi Irawan mengatakan:
“Sesuai arahan Wapres, dukungan logistik kita kirim setiap hari. Prajurit kami pastikan bantuan benar-benar sampai ke tangan warga.”
Penilaian Masyarakat: Ada Terima Kasih, Ada Harapan yang Butuh Jawaban
BerdayaNews.com mewawancarai beberapa warga di posko pengungsian. Penilaian masyarakat menunjukkan perpaduan apresiasi dan kritik konstruktif.
Apresiasi Warga terhadap Pemerintah
Seorang warga, Pak Rahmat, 55 tahun, mengatakan:
“Setelah kunjungan Wapres, logistik cepat masuk. Makanan dan selimut lebih lancar. Kami merasa lebih diperhatikan.”
Sementara itu, Ibu Yanti, 33 tahun, menambahkan:
“Layanan kesehatan sudah lebih baik. Anak-anak dapat vitamin dan pemeriksaan. Terima kasih untuk petugas yang tidak berhenti bekerja.”
⚠️ Catatan dan Keluhan Warga
Namun begitu, sejumlah warga berharap penanganan lebih cepat, terutama pada hari-hari pertama bencana.
Seorang pemuda setempat, Andi, 27 tahun, menyampaikan:
“Kami mengerti cuaca ekstrem, tapi akses jalan lama sekali terbuka. Banyak saudara kami terisolasi beberapa hari tanpa bantuan.”
Warga lain, Ibu Rina, 38 tahun, mengatakan:
“Air bersih masih kurang. Kami butuh tandon tambahan dan pasokan air setiap hari.”
Pemerintah Berkomitmen Tingkatkan Pelayanan
Menanggapi berbagai penilaian masyarakat, Wapres menegaskan bahwa pemerintah terus memaksimalkan pemulihan:
- Pembukaan jalan darurat
- Pemulihan listrik dan komunikasi
- Penguatan distribusi logistik
- Koordinasi antarinstansi pusat dan daerah
“Bapak-ibu tidak sendiri. Pemerintah ada bersama kalian. Kondisi akan terus kita perbaiki,” tegas Gibran.
Harapan Baru dari Tanah Bencana
Kunjungan Wapres, kehadiran BNPB, serta masukan masyarakat menjadi fondasi penting dalam evaluasi tata kelola bencana. Warga berharap kehadiran pemerintah tidak berhenti pada fase darurat, melainkan terus berlanjut hingga pemulihan rumah, jalan, dan kehidupan mereka kembali normal.
BerdayaNews.com akan terus mengikuti perkembangan pemulihan Tapanuli Selatan, Sumatera Barat dan Aceh memastikan suara penyintas tetap terdengar dan pelayanan pemerintah tetap terpantau.fs


