BerdayaNews.com, Kota Bekasi — Pemerintah Kota Bekasi bersama MITRA PATRIOT (Perseroda) menggelar Market Sounding Penjajakan Minat Pasar Penyelenggaraan Ducting Bersama Bawah Tanah Kota Bekasi di Hotel Santika Mega City, Rabu (3/12/25). Agenda ini menandai langkah awal Pemkot dalam memperkenalkan pembangunan ducting bawah tanah yang bertujuan menata kota, memperkuat konektivitas digital, dan menyiapkan fondasi Smart City yang lebih solid.
Inisiatif ducting bawah tanah diproyeksikan untuk merapikan kabel utilitas yang selama ini semrawut, meningkatkan estetika kota, dan memastikan pengelolaan jaringan telekomunikasi lebih efisien dan aman.
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, menegaskan bahwa pembangunan ducting merupakan kebutuhan mendesak bagi kota modern.
“Ini bukan hanya soal keindahan kota, tetapi bagaimana kita mengoptimalkan layanan telekomunikasi dan mempercepat jaringan internet di Bekasi,” ujar Tri.
Tri juga menyatakan bahwa infrastruktur ducting yang tertata akan memberikan kepastian bagi investor, terutama perusahaan telekomunikasi dan pengembang kawasan. Pemerintah telah menyiapkan payung hukum melalui Peraturan Wali Kota (Perwal) tentang investasi infrastruktur utilitas.
“Kami ingin memastikan investor merasa aman. Dengan perwal yang ada, Bekasi memberi jaminan yang jelas. Pemerintah tentu mendukung investasi demi kemajuan masyarakat,” tambahnya.
MITRA PATRIOT (Perseroda) dalam kesempatan tersebut memaparkan aspek teknis, model kerja sama, potensi revenue sharing, hingga skema investasi jangka panjang. Antusiasme peserta market sounding menunjukkan bahwa proyek ini memiliki nilai strategis bagi pertumbuhan ekonomi digital dan penataan kota Bekasi.
Apa Saja yang Akan Dilakukan Pemkot Bekasi untuk Memperkuat Fondasi Smart City Lewat Ducting Bawah Tanah?
Berikut langkah konkret yang dapat dan direncanakan dilakukan Pemkot Bekasi untuk memastikan ducting menjadi fondasi Smart City yang efektif:
1. Integrasi Ducting dengan Sistem Smart City Command Center
Ducting bawah tanah akan menjadi jalur utama untuk:
-
CCTV cerdas (AI camera)
-
IoT sensor (banjir, kualitas udara, parkir, lampu jalan)
-
Jaringan fiber optic pemerintah
Hal ini memungkinkan pengelolaan kota berbasis data real time.
2. Penataan Kabel Massal dan Penghapusan Tiang Listrik/Telekomunikasi Semrawut
Pemkot dapat:
-
Menghapus tiang-tiang kabel yang mengganggu estetika.
-
Memastikan semua operator migrasi bertahap ke ducting bersama.
-
Memberlakukan sanksi administratif untuk pemasangan kabel ilegal.
3. Membuka Skema Investasi KPBU atau Kerja Sama Perseroda
MITRA PATRIOT bisa:
-
Menjadi operator ducting.
-
Menjalin KPBU dengan investor lokal maupun internasional.
-
Menawarkan model bisnis jangka panjang (20–30 tahun).
Ini membuka peluang pendapatan daerah.
4. Menstandarkan Spesifikasi Teknis dan Zonasi Ducting
Pemkot perlu menyiapkan:
-
Masterplan jaringan ducting kota
-
Standar diameter, kapasitas, dan akses manhole
-
Zonasi prioritas:
koridor ekonomi, pusat perkantoran, perumahan padat, kawasan TOD
5. Sinkronisasi dengan Proyek Infrastruktur Lain
Ducting bisa diintegrasikan dengan:
-
pelebaran jalan,
-
revitalisasi trotoar,
-
pembangunan jalur pedestrian,
-
jaringan drainase modern,
-
kawasan TOD dan LRT/kereta.
Ini menghemat biaya dan mempercepat pembangunan.
6. Penyederhanaan Perizinan untuk Operator Telekomunikasi
Pemkot dapat:
-
Menyediakan One Door Service untuk izin utilitas digital,
-
Menetapkan tarif sewa ducting yang transparan,
-
Mengurangi tumpang tindih perizinan dan penggalian jalan.
7. Monitoring Konstruksi & Maintenance Secara Digital
Dengan sensor IoT, Pemkot dapat:
-
Memonitor kondisi ducting: suhu, getaran, kelembapan
-
Melacak pergerakan teknisi yang masuk manhole
-
Mencegah pencurian kabel atau penggalian ilegal
Ini meningkatkan keamanan infrastruktur digital.
8. Edukasi Publik: “Kabel Rapi, Kota Modern”
Pemkot bisa meluncurkan kampanye publik:
-
konten edukatif,
-
billboard,
-
sosialisasi RT/RW agar warga memahami manfaat ducting dan mendukung proses konstruksi.
Market sounding ini menjadi titik penting bagi Kota Bekasi untuk bergerak menuju kota modern dengan ekosistem digital terintegrasi. Melalui ducting bawah tanah, Bekasi tidak hanya menata kabel yang semrawut, tetapi juga menyiapkan fondasi Smart City yang mendukung konektivitas, keamanan, efisiensi layanan publik, dan daya tarik investasi.fs








