BerdayaNews.com, Kesehatan — Prediabetes sering tidak bergejala namun bisa berkembang menjadi diabetes tipe 2. Kenali tandanya, risikonya, dan cara mencegahnya sejak dini.

Prediabetes, Ketika Gula Darah “Sedikit Naik” Bukan Lagi Hal Biasa

Banyak orang berkata, “Gula darah saya cuma naik sedikit, belum diabetes.”
Padahal, kadar gula yang mulai meningkat adalah peringatan dini bahwa tubuh sedang mengalami gangguan metabolik. Kondisi ini dikenal sebagai prediabetes, fase sebelum diabetes tipe 2 yang sering tidak disadari karena minim gejala.

Tanpa perubahan gaya hidup, prediabetes dapat berkembang menjadi diabetes dalam waktu 5–10 tahun.

Apa Itu Prediabetes?

Prediabetes terjadi ketika kadar gula darah berada di atas batas normal, tetapi belum cukup tinggi untuk dikategorikan sebagai diabetes. Kondisi ini sering tidak menimbulkan keluhan sehingga banyak orang mengabaikannya.

Data Kementerian Kesehatan menunjukkan lebih dari 10% orang dewasa Indonesia hidup dengan diabetes. Angka ini berpotensi lebih tinggi jika menghitung mereka yang berada dalam tahap prediabetes namun belum terdeteksi.

Tanda dan Faktor Risiko Prediabetes

Walaupun tidak selalu bergejala, beberapa tanda berikut dapat menjadi alarm bagi kesehatan Anda:

  • Mudah lelah

  • Sering haus atau lapar

  • Berat badan naik tanpa sadar

  • Lingkar perut meningkat

  • Riwayat keluarga diabetes

  • Kolesterol dan tekanan darah mulai tinggi

Baca juga :  SAGKI 2025: Ketua KWI tentang Gereja yang Rendah Hati dan Murah Hati

Jika Anda menjawab “ya” lebih dari dua dari daftar di atas, pemeriksaan gula darah secara rutin sangat disarankan.

Prediabetes Berkaitan dengan Banyak Masalah Kesehatan

Prediabetes bukan hanya tentang gula darah tinggi. Kondisi ini sering muncul bersama:

  • Hipertensi (tekanan darah tinggi)

  • Dislipidemia (kolesterol tidak normal)

  • Obesitas sentral (perut buncit)

Kumpulan faktor ini disebut sindrom metabolik, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan gangguan ginjal bila tidak dikendalikan sejak dini.

Bisakah Prediabetes Dicegah atau Dipulihkan?

Kabar baiknya, prediabetes adalah kondisi yang bisa kembali normal dengan perubahan gaya hidup yang tepat. Beberapa langkah sederhana berikut dapat membantu:

1. Perbaiki Pola Makan

  • Tingkatkan konsumsi sayur, buah rendah indeks glikemik, dan serat

  • Kurangi makanan manis dan tinggi tepung

  • Batasi gorengan dan minuman berpemanis

2. Rutin Beraktivitas Fisik

Jalan kaki minimal 30 menit per hari dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan membantu tubuh mengatur gula darah lebih baik.

3. Kelola Stres

Stres kronis dapat meningkatkan hormon kortisol yang mendorong kenaikan gula darah.

Baca juga :  Bau Menyengat di Bantar Gebang, DLH Kota Bekasi Selidiki Dugaan Pembuangan Limbah Cair

4. Cek Kesehatan Secara Berkala

Konsultasi dengan dokter atau apoteker sangat penting untuk memantau peningkatan gula darah dan mencegah komplikasi jangka panjang.

Metformin: Efektif, Namun Perlu Dipantau dengan Tepat

Dalam beberapa kasus, tenaga medis dapat meresepkan metformin untuk membantu mengontrol gula darah pada pasien dengan prediabetes atau risiko tinggi.
Namun, sebagian pasien menghentikan metformin karena mengalami efek samping seperti:

  • mual

  • diare

  • perut kembung

  • rasa penuh

Efek samping ini umum pada awal penggunaan. Penghentian obat tanpa konsultasi justru dapat mengurangi keberhasilan terapi.

Saat ini tersedia metformin pelepasan lambat (extended-release), seperti Glucophage XR, yang:

  • dilepaskan secara perlahan di saluran cerna,

  • lebih ramah di lambung,

  • berisiko lebih rendah menimbulkan efek samping,

  • cukup diminum satu kali sehari, sehingga membantu meningkatkan kepatuhan pasien.

Jika keluhan muncul, konsultasikan kembali dengan dokter untuk penyesuaian dosis atau pemilihan bentuk obat yang lebih nyaman.

Prediabetes adalah Peluang untuk Mencegah Diabetes

Prediabetes bukanlah hukuman, melainkan kesempatan untuk memperbaiki kesehatan sebelum terlambat. Deteksi dini, gaya hidup sehat, dan konsultasi medis rutin adalah kunci utama mencegah diabetes tipe 2 dan berbagai komplikasi lainnya.

Baca juga :  Catatan dari Konferensi Internasional RICS for BRICS 2025: Indonesia Tunjukkan Kepemimpinan Kreatif di Panggung Dunia

Menjaga kesehatan berarti menjaga kualitas hidup.
Mulailah dari langkah kecil hari ini—karena masa depan Anda ditentukan oleh pilihan yang dibuat sekarang.(Dr. apt. Lusy Noviani, MM).fs