BerdayaNews.com, Kota Bekasi — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi menggelar rapat koordinasi bersama pengelola Pasar Kranji, PT. ABB, guna membahas penanganan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) liar yang menimbulkan keluhan masyarakat. Rapat digelar di ruang pertemuan Gedung Teknis Bersama (GTB) Kecamatan Rawalumbu, pada Senin (4/11), sebagai tindak lanjut dari laporan warga yang masuk melalui kanal media sosial Wali Kota Bekasi.
Kepala DLH Kota Bekasi, Kiswatiningsih, menjelaskan bahwa tumpukan sampah liar di sekitar area pasar muncul akibat belum tersedianya TPS dengan kapasitas yang memadai serta minimnya pengawasan di lapangan. “Kami telah melakukan pengangkutan sampah setiap hari menggunakan tiga armada dan pembersihan besar sebanyak tiga kali dalam enam bulan terakhir, termasuk pada tanggal 12 Oktober, 19 Oktober, dan 2 November 2025,” jelasnya.
Dalam rapat tersebut, disepakati beberapa langkah tindak lanjut. PT. ABB selaku pengelola pasar akan menutup tumpukan sampah liar yang ada, menempatkan petugas pengawas, serta memasang CCTV di sejumlah titik strategis untuk memantau aktivitas pembuangan sampah dan mengidentifikasi pihak-pihak yang masih membuang sampah secara sembarangan.
Selain itu, PT. ABB juga akan membangun Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) baru dengan kapasitas lebih besar dalam waktu satu minggu ke depan. Sementara itu, DLH Kota Bekasi akan melakukan pembersihan total dalam waktu tiga hari, sembari tetap mengatur pengangkutan rutin agar kondisi pasar tetap bersih dan nyaman bagi pengunjung.
Pendekatan Persuasif untuk Pemilik TPS Liar
DLH Kota Bekasi menegaskan bahwa penanganan TPS liar tidak hanya dilakukan melalui penertiban, tetapi juga dengan pendekatan persuasif dan kolaboratif terhadap pihak-pihak yang terlibat.
Menurut Kiswatiningsih, sebagian besar TPS liar muncul karena keterbatasan fasilitas pembuangan dan minimnya koordinasi antara pengelola pasar dan pihak pengangkut sampah. Oleh karena itu, pemerintah berupaya membuka dialog dengan para pemilik atau pengelola TPS liar untuk mencari solusi bersama.
“Pendekatan humanis dan kolaboratif lebih efektif. Kita tidak hanya menutup TPS liar, tetapi juga membantu mereka memahami pentingnya pengelolaan sampah yang terintegrasi dan sesuai aturan,” ujarnya.
Dorong Partisipasi dan Kesadaran Publik
DLH juga mengimbau masyarakat untuk aktif menjaga kebersihan lingkungan pasar dan melaporkan jika menemukan aktivitas pembuangan sampah liar. Pihaknya mengakui bahwa penanganan kebersihan tidak akan berjalan maksimal tanpa dukungan publik.
“Kami tetap berupaya memberikan pelayanan terbaik meskipun masih ada keterbatasan operasional akibat perapihan di TPA Sumur Batu. Semua pihak diharapkan berperan aktif menjaga lingkungan agar kota kita tetap bersih,” tambah Kiswatiningsih.
Melalui langkah ini, DLH berharap kesadaran publik terhadap kebersihan semakin meningkat, dan persoalan TPS liar dapat diatasi secara berkelanjutan dengan melibatkan semua unsur — pemerintah, pengelola pasar, serta masyarakat sekitar.
Upaya Jangka Panjang
Sebagai bagian dari komitmen jangka panjang, DLH Kota Bekasi berencana memperkuat sistem pengawasan dan memperbanyak fasilitas TPS resmi di kawasan padat aktivitas seperti pasar tradisional. Langkah ini diharapkan mampu mencegah munculnya TPS liar baru dan menciptakan pola pengelolaan sampah yang tertib serta berkelanjutan.“Masalah sampah bukan hanya soal kebersihan, tapi juga soal kesadaran bersama. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, kolaborasi menjadi kunci,” tegas Kiswatiningsih.fs


