BerdayaNews.com, Lanny Jaya, Papua Pegunungan — Kepala Distrik Bugukgona, Wanti Wakerkwa, S.IP., M.Si., memberikan klarifikasi atas insiden pemalangan yang dialaminya di wilayah Pirime, Kabupaten Lanny Jaya, saat dalam perjalanan menyalurkan bantuan dana sosial kepada masyarakat di 13 kampung. Dalam keterangannya kepada media pada 31 Oktober 2025, ia menegaskan bahwa seluruh proses penyaluran dana sosial tetap berjalan aman dan transparan sesuai ketentuan.
“Pemalangan ini terjadi saat masyarakat sedang mengikuti jadwal pencairan bantuan dana sosial di Lanny Jaya, pada hari Kamis, 30 Oktober 2025. Namun situasi dapat diselesaikan dengan baik setelah adanya komunikasi langsung dengan masyarakat,” ujar Kadistrik Wanti Wakerkwa.
Klarifikasi dan Proses Penyaluran Dana
Wanti menjelaskan bahwa dana bantuan sosial tersebut diterima melalui Dinas Sosial Kabupaten Lanny Jaya, dan kemudian disalurkan kembali kepada masing-masing penerima manfaat di tingkat distrik dan kampung sesuai data nama penerima (KPM) yang telah diverifikasi.
“Pendamping PKH dan TKSK bersama saya setelah menerima dana, langsung kembali ke Distrik Bugukgona untuk menyalurkan dana kepada tiga belas kampung. Namun memang sempat terjadi kesalahpahaman antar masyarakat di tengah perjalanan,” tuturnya.
Menurut Wanti, saat rombongan menuju distrik, terjadi pemalangan pertama di Wiringgambut, kemudian berlanjut di Pirime. Meski demikian, ia memastikan bahwa tindakan tersebut tidak menghambat proses penyaluran bantuan setelah dilakukan dialog terbuka dengan masyarakat.
“Mereka menyampaikan unek-unek dan masukan, dan kami mendengarkan semuanya dengan baik. Setelah itu, saya arahkan agar proses pembagian tetap dilakukan di kantor distrik agar transparan dan aman,” jelasnya.
Pembagian Bantuan Berjalan Aman dan Damai
Setibanya di Kantor Distrik Bugukgona, proses pembagian dana sosial dilanjutkan bersama pendamping sosial kepada 13 kampung penerima. Seluruh kegiatan berlangsung kondusif.
“Saya bersyukur kepada Tuhan, karena seluruh proses berjalan aman, damai, dan penuh kebersamaan. Dana telah diserahkan kepada perwakilan kampung untuk dibagikan sesuai daftar penerima,” tutur Wanti.
Ia juga menegaskan, kebijakan penyaluran bantuan sosial tersebut sejalan dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Lanny Jaya, yang menekankan pembangunan berbasis kampung.
“Pembangunan dimulai dari kampung ke kota. Karena itu, semua bantuan berupa bahan makanan, dana, dan program pemberdayaan lainnya harus disalurkan langsung ke masyarakat di kampung,” tegasnya.
Dorongan untuk Kembali Membangun Kampung
Kadistrik Bugukgona juga mengajak masyarakat Lanny Jaya yang berdomisili di luar daerah, termasuk di Wamena, agar kembali ke kampung halaman untuk bersama-sama mengembangkan potensi lokal.
“Potensi kekayaan alam di kampung sangat besar. Tuhan sudah kasih berkat. Kita tinggal kelola dengan baik — buat kolam ikan, kebun, peternakan kelinci, kopi, kios, dan usaha lainnya,” ungkapnya.
Ia menambahkan, bantuan pemerintah akan diberikan berdasarkan produktivitas dan kerja nyata masyarakat.
“Siapa yang rajin bekerja akan mendapat bantuan. Tetapi yang tidak mau bekerja, tidak akan mendapat bantuan. Karena itu, mari semua kembali ke dusun untuk kerja membangun kampung,” ajaknya.
Pesan Persatuan dan Pembangunan
Menutup keterangannya, Wanti menegaskan pentingnya persatuan pasca-pesta demokrasi. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat — mulai dari intelektual, pemuda, tokoh adat, gereja, hingga perempuan — untuk bersatu membangun daerah.
“Pesta demokrasi sudah selesai. Sekarang saatnya kita bersatu, sehati dan sepikir membangun Lanny Jaya. Orang lain tidak akan datang membangun kampung kita. Hanya kita sendiri yang bisa melakukannya,” tegasnya.
Ia juga menekankan nilai kedamaian dan kerja sama lintas elemen dalam pelayanan sosial, keagamaan, dan pemerintahan distrik.
“Mari kita saling mendukung pelayanan di gereja, kampung, dan distrik. Kalau kita satu hati, Lanny Jaya pasti maju,” tutup Kadistrik Bugukgona, Wanti Wakerkwa.fs


