BerdayaNews.com, Jakarta — Pemerintah memastikan perekonomian nasional tetap solid di tengah dinamika ekonomi global. Berbagai indikator utama menunjukkan tren positif, menegaskan daya tahan ekonomi Indonesia yang terus menguat.

“Relatif perekonomian dari berbagai indeks angkanya cukup baik. Beberapa indikator seperti indeks konsumen masih di atas 100 hingga 115, sektor ritel tumbuh 5,8 persen, dan PMI (Purchasing Managers Index) berada di level 50,4,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Airlangga menambahkan, sektor investasi dan konsumsi masyarakat terus menunjukkan peningkatan. Realisasi investasi nasional telah mencapai Rp1.434,3 triliun, sementara Mandiri Spending Index naik ke level 297 menjelang akhir tahun. Kondisi ini selaras dengan meningkatnya kinerja perbankan nasional dan produksi industri.

“Dari segi produksi, utilisasi produksi juga meningkat, menandakan kegiatan ekonomi terus bergerak,” jelas Airlangga.

Capaian Program Unggulan Pemerintah Tahun 2025

Sepanjang tahun 2025, pemerintah berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,1–5,2 persen, dengan inflasi tetap terkendali di bawah 3 persen. Sejumlah program unggulan lintas sektor menjadi pendorong utama keberhasilan tersebut.

Baca juga :  Pameran Kinerja Kejaksaan On The Spot 2025: Wujud Nyata Keterbukaan Informasi Publik dan Edukasi Hukum bagi Masyarakat
Bidang Program Program Unggulan 2025 Hasil dan Dampak Nyata
Ketahanan Pangan & Pertanian Hilirisasi pertanian, distribusi pupuk digital, dan program lumbung pangan daerah Produktivitas naik 6,3%; stok beras nasional stabil 2,8 juta ton
Ketenagakerjaan & UMKM KUR bunga 3%, pelatihan vokasi, dan PPh Final UMKM diturunkan 3,4 juta UMKM baru; serapan tenaga kerja 1,2 juta orang
Kesejahteraan Sosial Program Makan Bergizi Gratis (MBG), kartu sembako, dan bantuan ibu-anak 22 juta penerima; angka stunting turun 1,5%
Infrastruktur & Transportasi Penyelesaian 12 PSN, pembangunan tol 412 km, dan pelabuhan baru Distribusi logistik lebih efisien 14%; biaya transportasi menurun
Pendidikan & SDM Digitalisasi sekolah dan peningkatan kompetensi guru 8 juta siswa mendapat fasilitas digital; literasi digital naik 12%
Energi & Lingkungan PLTS atap, reboisasi 100 ribu ha, dan konversi energi hijau Emisi karbon turun 2,1%; energi terbarukan 14,8%
Kesehatan Nasional Modernisasi rumah sakit dan sistem data kesehatan terpadu 97 RS terhubung e-health; pelayanan publik meningkat signifikan

Kementerian dengan Kinerja Terbaik 2025

Berdasarkan evaluasi lintas kementerian yang disampaikan dalam rapat terbatas, terdapat lima kementerian dengan kinerja terbaik berdasarkan indikator capaian program, efisiensi anggaran, dan dampak langsung bagi masyarakat:

Baca juga :  Wamen Dikdasmen Ingatkan: Pengelolaan Dana BOS Harus Transparan dan Akuntabel
Peringkat Kementerian
1. Kementerian Pertanian (Kementan) Berhasil menjaga ketahanan pangan, memperluas digitalisasi pupuk, dan menekan impor beras hingga 45%.
2.Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Selesai membangun 12 PSN dan 412 km jalan tol baru; 80% proyek tepat waktu.
3. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Menyerap lebih dari 1,2 juta tenaga kerja baru dan meningkatkan sertifikasi kompetensi nasional.
4. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Modernisasi 97 rumah sakit, digitalisasi data pasien, dan peningkatan akses layanan primer di 300 kabupaten/kota.
5. Kementerian Koperasi & UKM (Kemenkop UKM) Meningkatkan jumlah UMKM aktif menjadi 72 juta unit dan menurunkan beban pajak UMKM.

Airlangga menyebut, kolaborasi antarkementerian menjadi kunci keberhasilan program-program strategis. “Seluruh kementerian telah menunjukkan kinerja yang baik, terutama dalam pelaksanaan program prioritas yang menyentuh langsung masyarakat,” ujarnya.

Fokus Lanjutan Tahun 2026: Sinkronisasi Program Nasional

Dalam rapat terbatas tersebut, pemerintah juga membahas kelanjutan program unggulan lintas sektor yang akan dijalankan pada 2026. Sejumlah regulasi pendukung telah disiapkan untuk memastikan kesinambungan kebijakan prioritas nasional.

Baca juga :  BRI Pimpin Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun untuk SSMS, Perkuat Struktur Industri Sawit Nasional

“Regulasi sudah disiapkan, antara lain PPh Final untuk UMKM hingga 2027, PPh 21 untuk sektor pariwisata dan padat karya, serta PPN DTP untuk sektor perumahan. Pemerintah juga memberikan diskon iuran JKK (Jaminan Kecelakaan Kerja) dan JKM (Jaminan Kematian),” ujar Airlangga.

Presiden Prabowo juga menaruh perhatian khusus pada sektor pertanian, kelautan, dan perikanan, termasuk program revitalisasi tambak pantura 20 ribu hektare, pengembangan tambak udang terintegrasi di NTT, dan modernisasi kapal nelayan. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) juga akan diperluas hingga mencakup 30 juta penerima manfaat pada tahun 2026.

Komitmen Pemerintah: Ekonomi Tumbuh, Rakyat Sejahtera

Airlangga menegaskan, seluruh kementerian akan terus dimonitor hingga akhir tahun agar pelaksanaan program benar-benar berdampak nyata.

“Seluruh kementerian sudah menyampaikan laporan terkait program andalan Presiden. Pemerintah memastikan program ini berjalan efektif dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat,” tegasnya.

Dengan indikator ekonomi yang stabil, investasi meningkat, dan capaian lintas sektor yang kuat, pemerintah optimistis dapat mempertahankan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen hingga akhir 2025 dan menjadikan tahun 2026 sebagai fase penguatan ekonomi rakyat dan hilirisasi nasional.fs